Senin, 16 Januari 2012

MOTIVASI KEHIDUPAN

Orang yang sejatinya paling kaya, adalah dia yang kebahagiaannya berasal dari hal-hal yang tidak harus dibeli.

Seperti,

Terbitnya matahari, udara pagi yang segar, nasihat penuh kasih dari orang tua, senyum dari belahan jiwa, tawa ceria anak-anak, senyum dan keramahan yang dihadiahkan kepada keluarga dan sahabat, kesempatan untuk membantu orang lain, dan jabat tangan yang hangat dari rekan sekerja.

Dan orang yang sejatinya paling miskin, adalah dia yang harus membeli pertemanan, membayar untuk menjabat, menyuap untuk menutupi dosa, pamer harta dan kekuasaan untuk mengundang cinta, menyebar uang untuk mendapatkan dukungan, menggelontor uang untuk menjadi popular, dan membeli obat yang mahal untuk merasa tenang dan memaksa diri untuk tidur.

Nikmat Tuhan adalah kesederhanaan yang tidak perlu dibeli, dan jika harus dibeli - tidak akan dapat dibayar dengan uang dan harta apa pun.

Maka sungguh merugi orang yang menistakan nikmat Tuhan.

Dan sungguh kaya orang yang hatinya dipenuhi dengan kesyukuran atas keindahan yang berada di dalam kesederhanaan.

Semua orang yang berkharisma dalam kedamaian yang anggun, selalu bersahaja dan sederhana.






Saya rakyat jelata.

Para dokter telah memeriksa dan memastikan bahwa saya tidak berdarah biru.

Sebagai anak muda, saya sering merasa minder dengan kelas sosial
keluarga kami yang bersahaja, dan mungkin itu yang menyebabkan saya
dulu tidak begitu menyukai orang kaya, yang berkelas bangsawan, dan
yang berkedudukan tinggi.

Tapi kemudian saya menemukan pengertian, bahwa jika saya ingin menang
dalam sebuah pertandingan, saya harus bermain dengan peraturan dalam
pertandingan itu.

Sebagai pemuda yang jelata, saya memutuskan untuk menjadi lebih
terdidik daripada mereka yang saat itu saya anggap sebagai bangsawan.

Mario Muda meramahkan pandangan terhadap keberagaman pendapat, iman,
budaya, dan keyakinan yang ada di dunia ini. Dia belajar dan bekerja
keras untuk membangun karir profesional yang agresif dan inovatif.

Tujuan utama Mario Muda saat itu adalah menjadi pribadi yang mandiri
dan berkelas semuda mungkin, dan mencapai kelas sosial yang sebanding
dengan para bangsawan.

Setelah usia 35 tahun, saya baru mengerti bahwa sesungguhnya tidak ada
kelas yang namanya bangsawan.

Yang ada adalah rakyat jelata yang mengkelas-kelaskan diri karena
jalur keturunan, harta, atau karena kekuasaan.

Sesungguhnya kita semua ini adalah rakyat jelata.

Hanya saja ada yang memelihara kesombongan karena jalur keturunan,
yang hari ini kualitas masa lalu itu tidak ada pada dirinya.

Ada yang sesungguhnya lebih miskin daripada kebanyakan rakyat jelata,
tapi yang masih hidup dalam kebanggan palsu tantang sejarah kekayaan
keluarga di masa lalu.

Ada yang hari ini sebetulnya orang kecil, tapi yang masih membanggakan
kekuasaan masa lalu dari orang tua atau kakek-neneknya.

Kita semua adalah rakyat jelata. Naik atau turun, turun atau naik,
atau memelihara ketinggian, atau tetap mempertahankan kelemahan hidup
- sebagai rakyat jelata.

Tidak ada di antara kita yang boleh merasa lebih tinggi daripada
sesamanya, hanya karena kedudukan sementara, kekayaan sementara, atau
karena nama besar pendahulunya.

Kita semua adalah jiwa-jiwa terhormat yang memiliki hak yang sama
untuk hidup sejahtera dan mandiri dalam perasaan, pikiran, dan
tindakan yang baik bagi diri, bagi sesama, dan bagi alam.

Tidak ada satu jiwa pun yang boleh menjadi korban kesemena-menaan
orang yang kebetulan sedang berkuasa sementara, atau yang sedang
sementara ini mampu membayar kekuasaan.

Marilah kita meninggikan pendidikan, meluaskan pandangan, menegaskan
sikap, dan menguatkan tindakan, agar lebih banyak rakyat jelata yang
menjadi mapan, kuat, dan mandiri, agar kelas terbesar dalam masyarakat
kita tidak teraniaya oleh kepalsuan dan dusta dari sebagian kecil dari
saudara kita yang kebetulan sedang berkuasa sementara, atau yang
sedang sementara ini mampu membeli kekuasaan.

Marilah kita mengembalikan hak rakyat jelata bagi kehidupan yang damai
dan sejahtera, melalui kekuatan pendidikan, kebugaran ekonomi, dan
keamanahan dalam memimpin.

Dan untuk para pemimpin, ingatlah bahwa Anda adalah juga rakyat jelata
yang dipilih oleh kami yang jelata, agar Anda memimpin dengan amanah.

Janganlah setelah Anda berkuasa, mencoba berubah menjadi selain yang
sebanding dengan kami yang jelata.

Jiwa jelata yang jujur, penuh syukur, dan rajin bekerja bagi kebaikan
sesama dan alam, adalah jiwa yang dibangsawankan oleh Tuhan.




Untuk yang hatinya galau,
bisikkanlah

Tuhanku Yang Maha Penyayang,

Aku selalu merasa kurang,
tak pandai, paling tak beruntung,
dan terkadang batinku bertanya
mengapa Engkau tak adil kepadaku.

Aku sadar bahwa menyalahkan-Mu
itu salah, dan karenanya Tuhanku
maafkanlah aku.

Tuhan,
rahmatilah aku dengan kemandirian
yang cukup untuk diriku sendiri,
dan agar yang kulebihkan
adalah untuk kebahagiaan sesama.

Aamiin






Janganlah memboroskan kehidupan Anda untuk berperang melawan kelemahan diri.

Pastikanlah bahwa sebanyak mungkin kesibukan Anda adalah upaya untuk
mendaya-gunakan kekuatan.

Sebetulnya,

dengan memaksimalkan peran kekuatan-kekuatan Anda dalam kehidupan
keluarga dan karir, Anda tidak menyediakan cukup waktu bagi kelemahan untuk menganggu.

Hidup Anda adalah pemanfaatan kekuatan, bukan penyesalan kelemahan.







Proyek Pribadi Hari Ini :

Sahabat saya yang baik hatinya,

Kita sering mengeluh dan bertanya-tanya, kapankah Tuhan akan
bertindak, padahal sesungguhnya Tuhan yang sedang menantikan tindakan
kita.

Kita sering menunggu perlakukan baik kepada kita, tapi yang belum kita lakukan.

Kita sering bertanya apakah Tuhan mendengar permintaan kita, pada saat
kita berlaku seperti tidak pernah mendengar permintaan Tuhan.

Jika kita meminta kehidupan yang baik, marilah kita melakukan sesuatu
yang membaikkan kehidupan.

Lakukanlah yang Anda minta.







Sahabat saya yang baik hatinya, marilah kita resapi bahwa …

Hanya menghindari kemiskinan, tidak sama dengan membangun kesejahteraan.

Seperti,

Hanya menghindari kematian, tidak sama dengan membangun kehidupan yang baik.

Atau seperti,

Hanya menghentikan keluhan, tidak sama dengan bersegera melakukan yang
dapat kita lakukan.

Seperti juga,

Hanya menghilangkan kesedihan, tidak sama dengan menceriakan diri bagi
kebahagiaan keluarga.

Dan seperti,

Hanya menghindari kelemahan, tidak sama dengan menegaskan diri untuk
menjadi pribadi kuat.

Maka, marilah kita berhenti hanya mengeluhkan kelemahan. Marilah kita
tegas mulai menguatkan diri.

Kekuatan pribadi menentukan kekokohan hidup.

Semoga Tuhan mentenagai ketegasan kita untuk menjadi pribadi yang kuat kedamaiannya, agar kita pantas bagi kehidupan yang kokoh.

Aamiin








Anda yang sering merasa gemes dengan perilaku orang susah yang merendahkan Anda, dengarlah ini …

Orang yang lemah hidupnya, JUSTRU menggunakan sikap yang mengerdilkan hidupnya untuk mengusik kedamaian Anda.

Dia tidak mengetahui cara lain untuk menyikapi kehidupan.

Jenis orang yang menyiksa diri dan hidupnya sendiri, memang mudah mencemooh dan menghujat, DAN itulah PERSIS yang mereka lakukan. Mencemooh dan menghujat.

Bersabarlah.

Kesabaran menghindarkan Anda dari perilaku yang sama buruknya.

Kesabaran Anda adalah pengisi waktu selama mereka menanti pencerahan dari Tuhan.







Sahabat saya yang baik hatinya,

Anda tidak pernah betul-betul siap.

Karena kalau Anda betul-betul siap itu bukan sesuatu yang hebat,
kalau Anda siap itu sesuatu yang rutin,
yang Anda sudah bisa.

Padahal rejeki Tuhan yang besar itu berada di tempat-tempat di mana kita belum bisa.

Jangan terlalu khawatir mengenai kesempatan,
karena kesempatan datang kepada yang melakukan,
apakah dia siap atau tidak.

Dan ingatlah, bahwa …

Your best preparation, is yourself.

Persiapan terbaik itu diri Anda.

Maka,

jadilah orang berilmu supaya ilmu Anda membukakan pengertian kepada sesama,

jadilah orang kaya sehingga besar derma Anda, untuk memberdayakan pendidikan, kesehatan, dan kebaikan hidup bagi sesama,

jadilah manusia yang dihadiahkan oleh Tuhan bagi kebahagiaan sesama,
karena Anda kaya sebagai pribadi dan bernilai sebagai rahmat bagi sesama.







Tiada yang bisa menyetarai keindahan
dan kekuatan cinta sebagai penghebat kehidupan.

Tapi,

Tidak ada kegilaan yang menyamai cinta.

Dan,

Tidak ada yang lebih tergesa daripada cinta.

Maka,

Jika engkau sedang menyiapkan diri bagi cinta,
penuhilah hatimu dengan iman,
waspadakanlah logikamu terhadap muslihat
dan rayuan palsu,
dan dekatkanlah telingamu kepada ibu, ayah,
dan kakak-kakakmu yang bijak.

Berhati-hatilah dengan cinta.







Anda disebut PERCAYA DIRI,
jika Anda sering mengatakan ini
mengenai diri Anda sendiri:

Saya tahu ini sulit,
tapi saya percaya,
diri saya akan mengupayakan yang terbaik.

Dia akan menenangkan diri,
berdoa bagi bantuan Tuhan,
mempelajari yang harus diketahuinya,
dan melakukan yang harus dilakukannya.

Jika gagal,
dia minta maaf dengan jujur,
dan memulai lagi dengan lebih baik.

Dia tulus dan berniat baik.






Ada orang yang dari hari Senin ke Jumat memikirkan Sabtu dan Minggu

dan mengkhawatirkan hari Senin selama hari Minggu

Sebetulnya, orang seperti ini hidup pada hari apa?

Marilah betul-betul kita hadirkan pikiran, sikap, dan tindakan di dalam waktu dari pekerjaan dan kehidupan kita,

lalu perhatikan bagaimana kehidupan ini menjadi lebih ada, lebih berwarna, lebih musikal, dan lebih nikmat untuk dihidupi.






Seandainya setiap orang
yang suka mengkritik
adalah juga orang yang
suka membantu dengan
pekerjaan yang nyata,
dunia ini akan damai,
penduduknya sejahtera
dan berbahagia.

Tapi,

Mereka yang banyak komentar
dan mencela itu,
adalah orang yang biasanya
hanya mengganggu
pekerjaan orang-orang
yang betul-betul bekerja.

Jika yang kita katakan
tidak meningkatkan
nilai pekerjaan sesama,
hening dan damailah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar