Minggu, 17 Juli 2011

Aliran-aliran Seni Rupa Modern

1. Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
Contoh lukisan Neo-Klasik dapat dilihat pada lampiran.

2. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :

  • Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
  • Eksotik, kerinduan pada masa lalu
  • Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
  • Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan


Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat. Contoh lukisannya dapat dilihat pada lampiran.

3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :

“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Lihat contoh pada lampiran.


4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.

Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). Berikut adalah contoh lukisan Naturalis

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBmYsXzzgl_st4YsIb6LdDQ4idMiPt8OoezPZNNHHOhyEnkrf28xqP1SE6-qHL2zdViNJShogbMquOid4PIagtmWy84XBOrz5CDxB852IQgPpPu__j6jkETXfWNwRQB8VjOkSXi66Xp7is/s1600/aliran+naturalisme.jpg



5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. SEOrang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.


6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

Berikut adalah salah satu contoh lukisan ekspresionisme karya Affandi dengan judul “Potret Diri” .

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu7lQFNfuo25K3kt0V1xq1crTfhXVPpk6g2xluIx6CtCNQnSt0mwkfXzTP7h_0xMqMgihJy06P5GVNeNsr-9ZFgTHiROdjAdKxEuHnb-TfA_QecWN1Ngr7xitufggXNWMy1xhyphenhyphen-SlkH2Bt/s1600/Aliran+Ekspresionisme.jpg



7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya. Tokoh lain dari aliran ini adlah Henri Matisse, Henri Rousseau dll.

8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.

  • Abstrak kubistis


Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

  • Abstrak Nonfiguratif


Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
Contoh karya;


10. Aliran Futuris.

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll. Tokoh aliran ini antara lain

  • Carlo Carra
  • Buido Severini
  • Umbirto Boccioni
  • F.T Marineti



11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

12. Aliran Surealisme.

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.

Tokoh surealis yaitu

  • Salvador Dali
  • Maxt Ernest
  • Jona Mirod


Contoh karya;

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixrvBh6QS1vCtpmubbTVe2Luf_05xQFU4hAQ7NcJdOIQCMm-nfFV9KYBS5Dfseuo_v7MOYmHCqTnuCULWM3beKAGECdisS1VPmeXJuGhuodYzxchAlfmfB0ePy0s4_d7wD_in3yMuehNF7/s1600/Aliran+Surealisme..jpg

Aliran-aliran Seni Rupa Modern

1. Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
Contoh lukisan Neo-Klasik dapat dilihat pada lampiran.

2. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :

  • Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
  • Eksotik, kerinduan pada masa lalu
  • Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
  • Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan


Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis “Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat. Contoh lukisannya dapat dilihat pada lampiran.

3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah serang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis mengatakan :

“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu” dll. Lihat contoh pada lampiran.


4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.

Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788). Berikut adalah contoh lukisan Naturalis

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBmYsXzzgl_st4YsIb6LdDQ4idMiPt8OoezPZNNHHOhyEnkrf28xqP1SE6-qHL2zdViNJShogbMquOid4PIagtmWy84XBOrz5CDxB852IQgPpPu__j6jkETXfWNwRQB8VjOkSXi66Xp7is/s1600/aliran+naturalisme.jpg



5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. SEOrang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.


6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

Berikut adalah salah satu contoh lukisan ekspresionisme karya Affandi dengan judul “Potret Diri” .

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu7lQFNfuo25K3kt0V1xq1crTfhXVPpk6g2xluIx6CtCNQnSt0mwkfXzTP7h_0xMqMgihJy06P5GVNeNsr-9ZFgTHiROdjAdKxEuHnb-TfA_QecWN1Ngr7xitufggXNWMy1xhyphenhyphen-SlkH2Bt/s1600/Aliran+Ekspresionisme.jpg



7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya. Tokoh lain dari aliran ini adlah Henri Matisse, Henri Rousseau dll.

8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.

9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.

  • Abstrak kubistis


Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]

  • Abstrak Nonfiguratif


Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
Contoh karya;


10. Aliran Futuris.

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll. Tokoh aliran ini antara lain

  • Carlo Carra
  • Buido Severini
  • Umbirto Boccioni
  • F.T Marineti



11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.

12. Aliran Surealisme.

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.

Tokoh surealis yaitu

  • Salvador Dali
  • Maxt Ernest
  • Jona Mirod


Contoh karya;

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixrvBh6QS1vCtpmubbTVe2Luf_05xQFU4hAQ7NcJdOIQCMm-nfFV9KYBS5Dfseuo_v7MOYmHCqTnuCULWM3beKAGECdisS1VPmeXJuGhuodYzxchAlfmfB0ePy0s4_d7wD_in3yMuehNF7/s1600/Aliran+Surealisme..jpg

8 Alasan, Al Qur’an merupakan Kitab Tercanggih di Bumi

Kitab suci Al Qur’an adalah kitab suci yang akan terjaga kemurniannya. Allah SWT telah berjanji bahwa Dia yang menurunkan Al Qur’an dan Dia juga yang menjaganya. Ini ada di dalam QS.Al Hijr (15) ayat 9,

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.

Sejarah Mushaf Al Qur’an

Pada masa Rasulullah SAW, ketika ada ayat Al Qur’an yang turun, untuk memudahkan dalam menghafal, Rasulullah SAW meminta juru tulisnya untuk mencatat dan menunjukkan posisi ayat tersebut dalam surat-surat Al Qur’an. Para juru tulis Rasulullah SAW di antaranya Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Tsabit, dan Ubai bin Ka’ab.

Ketika zaman Khalifah Abubakar, terjadi peperangan di Yamamah tahun 12 H. Pada perang tersebut ada 70 qari dan sekaligus hafidz (penghafal Al Qur’an) sahabat Rasulullah SAW yang gugur. Atas usulan dari Umar bin Khattab, tulisan-tulisan Al Qur’an yang tercecer di sana-sini dikumpulkan jadi satu. Tulisan-tulisan tersebut tercerai berai karena ditulis di pelepah kurma, daun lontar, batu, dan sebagainya. Di lingkungan sahabat, belajar Al Qur’an dengan mengandalkan kekuatan hafalan mereka.

Selanjutnya pada masa Khalifah Utsman, dibentuklah panitia penulisan Al Qur’an untuk dibukukan jadi mushaf. Melalui kerja keras, berdasarkan hafalan dari para sahabat Rasulullah SAW yang masih hidup dan kumpulan tulisan-tulisan yang ada, akhirnya tugas berat tersebut dapat diselesaikan.

Ada 5 mushaf induk sebagai panduan dan disebarkan ke Makkah, Syria, Basrah, Kufah, dan 1 lagi tetap berada di Madinah. Dari mushaf inilah disalin dan disebarluaskan ke seluruh dunia.

Pada tahun 1436 M ditemukan mesin cetak oleh Johannes Guttenberg. Dari penemuan ini akirnya ditemukan mesin cetak dengan huruf Arab pada tahun 1486 M.

Pada tahun 1684 M dalam upaya untuk mempelajari Islam dan bahasa Arab, Al Qur’an mulai dicetak di Hamburg. Kegiatan serupa juga dilakukan di Bavaria, Rusia, dan Qazan. Seterusnya pada tahun 1834 M telah ada cetakan khusus Al Qur’an di kota Luziq.

Pada tahun 1890 M di Kairo, dicetak mushaf Al-Milkhallalaty yang mematuhi rasm ‘utsmany dan diberi tanda waqf. Hal serupa dilakukan oleh para ulama Al Azhar pada tahun 1923 M. Setelah cetakan pertama tersebut, dilakukan lagi pemeriksaan dengan lebih teliti pada mushaf. Kegiatan ini dipimpin langsung Syeikhul Azhar untuk cetakan yang kedua.

Kerajaan Saudi pun tidak mau ketinggalan. Dengan biaya yang cukup tinggi dimulailah proyek Mushaf Makkah Al-Mukkaramah dengan membeli mesin cetak dari Amerika Serikat. Setelah proses penulisan dan koreksi selama 5 tahun, yang melibatkan ahli khat ternama, para ulama, serta masyikhah Al Azhar.

Pada tahun 1947 M dimulai percetakan Al Qur’an ukuran besar dan selesai tahun 1949 M. Setelah itu, baru dicetak untuk berbagai ukuran. Di tahun 1984 M di atas tanah 250.000 m2 dibangun percetakan Al Qur’an terbesar di dunia, yang berada di Madinah Al Munawwarah.


Mukjizat Al Qur’an

Selain terjaga keasliannya, Al Qur’an setidaknya memiliki 8 Keistimewaan, yaitu :

1. Keajaiban pada susunan ayat dan huruf-hurufnya, sebagaimana terdapat pada link berikut :
- (MUKJIZAT) BILANGAN NUMERIK AL QUR’AN
- Keajaiban Angka 11 dalam Al Qur’an
- Angka 19 dan Mukjizat Al Qur’an
- Keajaiban 30 BILANGAN BULAT, dalam AL QUR’AN

2. Keajaiban pada kisah-kisahnya, sebagaimana terdapat pada link berikut :
- Mukjizat Al Qur’an dan Misteri Penguasa Mesir
- KISAH HAMAN dan MUKJIZAT AL QUR’AN
- uniknya BESI
- Menghitung Umur Semesta

3. Bisa dihapal
4. Mengajarkan Ahlaq serta Kebaikan
5. Tidak kontradiktif antar ayat
6. Tidak bertentangan dengan Sains
7. Memiliki bahasa yang indah
8. Bisa dipraktekkan di setiap waktu

Ke-8 Kecanggihan ini, berkumpul di dalam satu kitab (Al Qur’an), yang rasanya mustahil bisa ditiru oleh kitab-kitab lainnya.

Benarlah, bahwa Allah SWT yang menurunkan Al Qur’an dan sekaligus menjaganya. Bacaan Al Qur’an juga tidak mungkin diganti, karena ada begitu banyak orang yang hafal Al Qur’an di seluruh dunia.

Jadi, janji Allah SWT pasti akan selalu dilaksanakan. Sangatlah rugi bagi kita umat Islam, yang tidak mau mencintai dan mempelajari dengan sungguh-sungguh, apa isi dari Al Qur’an.

studi islam

Pendidikan islam yang ideal harus sepenuhnya mengacu pada ajaran nilai dasar Al-Qur’an, tanpa sedikitpun menghindarinya. Al-Qur’an memuat tentang :
a. Sejarah Pendidikan Islam
Dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa kisah nabi yang berkaitan dengan pendidikan. Kisah ini menjadi teladan bagi peserta didik dalam mengarungi kehidupan. Kisah itu misalnya:
 kisah Nabi Adam as, sebagai manusia pertama yang merintis proses pengajaran (ta’lim) pada anak cucunya, seperti pengajaran asma’ (nama-nama) benda (Q.S Al-Baqarah: 30-31)

 kisah Nabi Isa as yang kehidupannya bersejarah, sehingga tercipta tahun masehi, mengembangkan tekhnologi kedokteran sehingga mampu mengobati yang sakit, seperti buta, kusta, bahkan menghidupkan (memotivasi) orang yang mati (pesimis): bapak pemula dalam ilmu kedokteran. (Q.S Maryam: 17-31, al-Maidah: 110-114, an-Nisa: 157).
 Demikian juga kisah-kisah orang yang saleh seperti luqman al_hakim yang selalu menganjurkan dasar-dasar filosofi pendidikan kepada anak-anaknya: tidak menyekutukan Allah SWT, namun tetap bersyukur kepada-Nya, diserukan mengejarkan shalat, berbuat sopan santun kepada ibu bapak, mengajak yang baik dan meninggalkan yang mungkar, selalu bersabar, hidup bersahaja, dan tidak menyombongkan diri. (Q.S Luqman: 12-19).

b. Nilai-nilai Normatif Pendidikan Islam
Al-Qur’an memuat niali normative yang menjadi acuan dalam pendidikan Islam. Nilai yang dimaksudkan terdiri atas tiga pilar utama yaitu:
1. I’tiqadiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, seperti percaya kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir dan takdir, yang bertujuan untuk menata kepercayaan individu.
2. Khuluqiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan etika, yang bertujuan untuk membersihkan diri dari perilaku rendah dan menghiasi diri dengan perilaku terpuji.
3. Amaliyyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laku sehari-hari baik yang berhubungan dengan.
a. pendidikan ibadah, yang memuat hubungan antara manusia dengan Tuhannya, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan nazar yang bertujuan untuk aktualisasi nilai-nilai ubudiyah.
b. Pendidikan muamalah, yang berhubungan dengan perdagangan seperti upah, gadai, yang bertujuan untuk mengelola harta benda.
c. Pendidikan jana’iyah, yang berhubungan dengan pidana atas pelanggaran yang dilakukan, yang bertujuan untuk memlihara kelangsungan kehidupan manusia, baik berkaitan dengan harta, kehormatan.
d. Pendidikan murafa’at yang berhubungan dengan acara seperti peradilan, saksi maupun sumpah, yang bertujuan untuk menegakkan keadilan diantara anggota masyarakat.
e. Pendidikan dusturiyah, yang berhubungan dengan undang-undang Negara yang mengatur hubungan antara rakyat dengan pemerintahan atau Negara, yang bertujuan untuk stabilitas bangsa dan Negara.
f. Pendidikan duwaliyah, yang berhubungan dengan tata Negara, seperti tata Negara islam, tata Negara tidak islam. Wilayah perang dan hubungan muslim satu Negara dengan muslim di Negara lain yang bertujuan untuk perdamaian dunia.
g. Pendidikan istiqhadiyah, yang berhubungan dengan perekonomian individu dan Negara, hubungan yang miskin dan yang kaya, bertujuan untuk keseimbangan atau pemerataan pendapatan.
Al-Qur’an secara normative juga mengungkapkan lima aspek pendidikan dalam dimensi-dimensi kehidupan manusia yang meliputi:
1. Pendidikan menjaga agama (hifdz al-din), yang mampu menjaga eksistensi agamanya, memahami dan melaksankan ajaran agama secara konsekuen dan konsisten, mengembangkan, meramaikan, mendakwahkan, dan menyiarkan agama.
2. Pendidikan menjaga jiwa (hifdz al-nafs), yang memenuhi hak dan kelangsungan hidup diri sendiri danmasing-masing anggota masyarakat, karenanya perlu diterapkan hukum qishash (pidana islam) bagi yang melanggarnya, seperti hukuman mati.
3. Pendidikan menjaga akal pikiran (hifdz al-‘aqla) yang menggunakan akal pikirannya untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah dan hukum-hukum-Nya; menghindari perbuatan yang merusak akalnya dengan minum khamar atau zat adiktif yang karenanya diberlakukan had (sanksi), seperti cambuk.

Minggu, 10 Juli 2011


Haul Akbar PP Al Fithrah Kedinding Surabaya 2011 - Hari Sabtu dan Ahad 2 - 3 Juli 2011, alunan Dzikir memenuhi udara Surabaya Utara. Hari itu bertempat di Pondok Pesantren As salafi Al Fithrah kedinding Surabaya di gelar acara haul akbar PP Al Fithrah 2011.


Sekitar 300 Ribu jamaah hadir dalam acara ini. Mereka berdatangan baik dari dalam kota Surabaya, dan sebagian besar dari luar Surabaya. Hampir 80 persen jamaah datang dari luar Surabaya, baik dari dalam Jawa atau luar Jawa. Bahkan ada juga jamaah yang datang dari negri jiran seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

H Hasanuddin SH, Ketua Umum Jamaah Al Khidmah Pusat menyatakan, Haul Akbar ini juga di hadiri para ulama Ulama dan Habaib. Salah satu tamu kehormatan adalah ulama besar dari Mekah yaitu Habib Umar Bin Hadi Al Jailani ra.


Haul Akbar ini berlangsung 2 hari. Hari pertama yaitu Sabtu malam Ahad di gelar acara dzikir fida. Hari Ahad jam 7 pagi dimulai acara Haul Akbar dan Maulidurrasul SAW.

Untuk jamaah yang tidak bisa hadir langsung di acara ini bisa mendengar rangkaian acara ini melalui radio. Sebab acara Haul Akbar PP Al fithrah surabaya ini disiarkan secara langsung di radio Rasika Group yang ada di berbagai kota seperti Semarang, Pekalongan, Ungaran, Sragen dan Gresik.

Demikian yang bisa saya sampaikan tentang Haul Akbar Pondok Pesantren Al Fithrah Kedinding Surabaya 2011

Selasa, 05 Juli 2011

RINGKASAN MATERI BAB III
ENERGI DAN PEMBAKARAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahan Bakar dan Pelumasan
Dosen Pengampu : Drs. Supraptono, M.Pd.


Disusun oleh :
Wawan Fathurrohman (5201409029)
Tutur Wahyoto (5201409032)
Achmad Sochibul Hilal (5201409034)
Heri Cahyono (5201409044)


TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

Pengertian Pembakaran
Pembakaran merupakan persenyawaan secara kimia dari unsur bahan bakar dengan zat asam atau zat oksigen (O2) yang kemudian dihasilkan panas dan biasa disebut dengan heat energy. Oleh sebab itu di setiap pembakaran diperlukan bahan bakar, zat asam dan suhu yang cukup tinggi untuk awal pembakaran.
Pembakaran ada yang berlangsung sempurna namun juga ada yang tidak sempurna, tergantung dari unsur yang terkandung didalam bahan bakar yang digunakannya dan juga pada proses terjadinya pembakaran tersebut. Pembakaran akan berlangsung secara sempurna apabila didalam minyak tersebut tidak mengandung unsur yang tidak bisa terbakar, sehingga hasil dari pembakaran tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan. Sedangkan apabila didalam minyak tersebut terkandung unsur yang tidak bisa terbakar maka akan tersisa gas beracun hasil pembakaran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan.
Berikut hal-hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna :
Diusahakan dalam membuat ruang pembakaran tidak ada ruangan atau sudut-sudut mati yang disebut sudut rugi).
Untuk pembakaran dalam pemasukan bahan bakar dalam silinder diusahakan dalam bentuk kabut halus sehingga bahan bakar lebih sempurna kontak dengan udara pembakaran.
Usahakan pencampuran homogen antara bahan bakar dengan udara agar pembakaran berlangsung dengan cepat.
Berikan jumlah udara lebih dari minimal jumlah kebutuhan agar setiap bahan bakar mendapat cukup udara sehingga pembakaran lebih cepat.
Pertinggi kecepatan pembakaran yaitu memperpendek waktu pembakaran. Misal pada motor diesel kurang dari 0,1 detik dan untuk motor bensin kurang dari 0,005 detik dan untuk ketel uap dengan cara memberi hembusan udara pembakar melalui pemancarnya.

Unsur yang Terkandung dalam Bahan Bakar Minyak
Kebanyakan bahan bakar terdiri dari hydrogen (H2) dan karbon (C) baik yang berbentuk padat seperti arang dan batu bara. Cair seperti pada minyak tanah, premium, solar. Dan gas seperti gas bumi dan bio gas. Bahan bakar yang berbentuk padat berasal dari sisa-sisa endapan tanaman dari zaman geologi yang sudah silam. Komponennya yang dapat terbakar yaitu karbon (C), hydrogen (H2) dan sedikit zat belerang (S). namun kadang terdapat komponen yang tidak dapat terbakar seperti nitrogen (N), air (H2O) dan abu (As).
Bahan bakar minyak berbentuk cair merupakan campuran yang komplit dari merupakan campuran hidrokarbon yang didapat dari minyak mentah melalui proses penyulingan (destilasi) dan pemecahan (cracking). Hasil dari proses tersebut berupa bensin, premium, kerosin, solar, minyak diesel dll.
Perbedaan dari jenis bahan bakar minyak ini dapat dilihat dari kurva destilasi yang dapat diperoleh dengan memanaskan perlahan-lahan sejumlah bahan bakar yang menguap, kemudian mengembangkannya dan memisahkan yang tertinggal. Penyulingan pada minyak mentah dapat menghasilkan berbagai kualitas minyak terhadap pembakaran maupun energy yang dihasilkannya.
Hal ini agar dalam pemakaian disesuaikan pada karakteristik peralatan yang digunakannya, dengan harapan hasil panas yang diperoleh maksimal. Pemilihan jenis bahan bakar minyak cair sangat menentukan hasil dari reaksi pembakaran beserta dengan panas yang dihasilkannya.sejumlah hidrokarbon yang terdiri dari unsur karbon(C) dan hydrogen (H2). Kebanyakan bahan bakar cair .

Fraksi Ukuran Molekul Titik Didih (oC) Kegunaan
Gas
Eter protaleum

Bensin (gasoline)
Kerosin, minyak diesel/solar

Minyak pelumas
Parafin

Aspal C1-C5
C5-C7

C5-C12
C12-C18


C16 ke atas
C20 ke atas

C25 ke atas -160-30
30-90

30-200
180-400


350 ke atas
Merupakan zat padat dengan titik cair rendah
Residu
Bahan bakar (LPG)
Sumber hidrogen Pelarut, binatu kimia(dry cleaning)
Bahan bakar motor
Bahan bakar mesin diesel
Bahan bakar industriuntuk cracking
Pelumes
Membuat lilin dan lain-lain
Bahan bakar dan untuk pelapis jalan raya

Adapun untuk bahan bakar yang berbentuk gas, dapat diperoleh dari sumber-sumber gas alam dan proses pengolahan. Beberapa jenis hidrokarbon dalam endapan minyak tanah terdapat dalam bentuk gas pada tekanan atmosfer. Contoh yamg umum dijumpai adalah metana (CH4) yang dikenal sebagai gas rawa. Tetapi bahan bakar gas yang paling banyak digunakan adalah yang diperoleh dari pemanasan batu bara dan proses pembuatan berupa gas bio.
Proses pembakaran bahan bakar selalu menghasilkan heat energy atau energi panas dan gas bekas yang dalam hal ini merupakan faktor/unsur-unsur tambahan yang ada pada setiap bahan bakar. Adanya unsur yang demikian sangatmempengaruhi panas yang dihasilkan beserta kadar abu sisa pembakaran. Panas tersebut biasa dihitung dalam satuan kalori atau kilo kalori, yang apabila diubah menjadi satuan bentuk usaha disebut tara kalor mekanik. Besaran kesetaraannya sebesar 427 kgm, disingkat 1 kkal = 427 kgm.
Adapun unsur-unsur lain yang terkandung dalam bahan bakar didapati sangat kecil bila dibandingkan dengan dua unsur diatas. Namun demikian dapat menentukan proses pembakaran yang sedang berlangsung. Hal ini disebabkan unsur-unsur tadi adayang menguntungkan (memperbesar nilai-nilai pembakaran) dan ada yang tidak menguntungkan (terjadi reduksi panas. Unsur-unsur yang dimaksud adalah shulphur, oksigen, hydrogen, dan air. Dengan demikian setiap 1 Kg bahan bakar mengandung unsur-unsur tersebut.
Tabel 4. Unsur-unsur yang terkndung dalam bahan bakar.
Unsur-unsur dalam bahan bakar Simbol Berat Atom Berat Molekul
Carbon (zat arang)
Hydrogen (zat air)
Sulphur (belerang)
Oksigen (zat asam)
Nitrogen (zat lemas)
Water (air) C
H2
S
O2
N2
H2O 12
1
32
16
14
- -
2
-
32
28
18

C. Udara
Udara sangat dibutuhkan dalam proses pembakaran karena dalam udara terdapat zat penbakar. Udara tidak hanya terdiri dari zat pembakar (zat asam) saja tetapi juga gas yang lainnya. Prosentase menurut volume gas – gas yang terkandung dalam udara adalah sebagai berikut :
Zat pembakar (zat asam) ± 21%
Zat lemas (nitrogen) ± 79%
Gas + kotoran ± 1%

Prosentase menurut beratnya gas – gas yang terkandung dalam udara :
Zat pembakar (zat asam) ± 23.2%
Zat lemas (nitrogen) ± 76.8%
Gas lain + kotoran ± 1%

Udara yang dimasukkan untuk proses pembakaran harus sesuai dengan kebutuhan. Agar didapat campuran yang baik antara bahan bakar minyak tersebut dengan udara. Oleh karena itu, mengetahui kebutuhan udara dalam proses pembakaran merupakan hal yang sangt penting.
D. Kebutuhan Udara dalam Bahan Bakar
Kebutuhan udara tergantung dari unsur – unsur yang ada dalam bahan bakar. Apabila 1 kg bahan bakarmengandung unsur C %,H %, dan S % maka :
Untuk pembakaran 1 kg C dibutuhkan 22/3 kg O2 atau 11,5 kg udara
Reaksi pembakaran : C(s) + O2 → CO2 (g) + panas
Untuk pembakaran 1 kg H dibutuhkan 8 kg O2 atau 34,5 kg udara
Reaksi pembakaran : 2H2(g) + O2 (g) → 2H2O(l)
Untuk pembakaran 1 kg S dibutuhkan 1 kg O2 atau 4,3 kg udara
Reaksi pembakaran : S(s) + O2 (g) → SO2(g)
H2 % dan S % adalah 22/3 C + 8 H2 + S kg. Kebutuhan O2 sebenarnya adalah kebutuhan O2 teoritis dikurangi O2 yang terkamdung dalam bahan bakar.
Kebutuhan O2 sebenarnya untuk setiap kg udara adalah :
25,5 % {(22/3 C + 8 H2 + S) – O2} kg.
Kebutuhan udara untuk pembakaran adalah :
Gu = 2/0,233 {(22/3 C + 8 H2 + S) – O2 } kg
Atau
Gu = {(11,5 C + 3,4 H2 + 4,3 S) – 4,3 O2} kg
E. Proses Pembakaran dengan Analisa Massa dan Analisa Volume
1. Pembakaran Hidrogen
Reaksi pembakaran : 2H2(g) + O2(g) 2 H2O
Analisa massa:
Berat atom Hidrogen (H) = 1
Berat atom Oxigen (O) = 16
Massa air adalah 2 x (2 + 16) = 36
Massa Hidrogen dalam proses 2 x 2 = 4
Massa Oxigen dalam proses 2 x 16 = 32
Dengan demikian dapat ditulis:
4 massa H2 direaksikan dengan 32 massa O2 menghasilkan 36 massa H2O atau 1 massa H2 direaksikan dengan 8 massa O2 menghasilkan 9 massa H2O.
Analisa Volume:
Reaksi pembakaran: 2 H2 + O2 2 H2O
Menurut Avogadro perbandingan besarnya molekul sama dengan perbandingan volume, maka reaksi pembakaran dapat ditulis:
1 m3 H2 + 0,5 m3 O2 1 m3 H2O
2. Pembakaran Carbon
Analisa massa:
Reaksi Pembakaran: C + O2 CO2
Berdasarkan massa: {12} + {(2 x 16)} {12 + (2 x 16)}
Atau 1 + 2 2/3 kg = 3 2/3 kg CO2
Analisa Volume:
Reaksi Pembakaran: C + O2 CO2
Berdasarkan massa: 1 m3 C + 1 m3 O2 1 m3 CO2
1 m3O2 dibutuhkan udara sebesar 1/0,21 = 4,76 m3
Nitrogen yang dihasilkan 4,476 – 1 = 3,76 m3
Dengan demikian untuk membakar 1 m3 C dibutuhkan 4,76 m3 udara menghasilkan 1 m3CO2 dan 3,76 m3 N2.
Pembakaran Sulphur
Analisa Massa
Reaksi Pembakaran : S + O2 CO2
Berdasarkan Massa {32} + {2 x 16} {(32) + (2 x 16)}
32 + 32 64
1 + 1 2
Jadi 1 kg S + 1 kg O2 2 kg SO2
Untuk 1 kg O2 dibutuhkan udara sebanyak:
1 / 0,233 = 4,3 kg
Besarnya nitrogen: 4,3 – 1 = 3,3 kg
Maka untuk 1 kg S + 4.3 kg udara 2 kg SO2 + 3,3 kg N2

Dengan demikian untuk pembakaran 1 kg S dibutuhkan 4,3 kg udara akan menghasilkan 2 kg SO2 dengan 3,3 kg zat lemas (nitrogen).
Analisa Volume
Reaksi pembakaran : S + O2 SO2
Berdasarkan volume 1 m3 S + 1 m3 O2 SO2
1 m3 O2 dibutuhkan udara sebesar 1 / 0,21 = 4,76 m3
Jumlah nitrogen yang terdapat dalam udara pembakar : 4,76 – 1 = 3,76 m3
Dengan demikian 4,76 m3 udara untuk membakar 1 m3 sulphur akan menghasilkan 2 m3 SO2 ditambah hasil 3,76 m3 nitrogen (N2).

Ringkasan/Simpulan
Pembakaran merupakan persenyawaan secara kimia dari unsur bahan bakar dengan zat asam atau zat oksigen (O2) yang kemudian dihasilkan panas dan biasa disebut dengan heat energy. Oleh sebab itu di setiap pembakaran diperlukan bahan bakar, zat asam dan suhu yang cukup tinggi untuk awal pembakaran.
Unsur-unsur yang ada dalam bahan bakar adalah: (1) Sulphur (S), (2) Oxigen (O2), (3) Hydrogen (H2) dan (4) Air (H2O)
Udara sangat dibutuhkan dalam proses pembakaran karena dalam udara terdapat zat pembakar. Udara tidak hanya terdiri dari zat pembakar (zat asam) saja tetapi juga gas yang lainnya.

syiir tanpo wathon

أَسْتَغْفِرُ اللهْ رَبَّ الْبَرَايَا * أَسْتَغْفِرُ اللهْ مِنَ الْخَطَايَا
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا نَافِعَا * وَوَفِّقْنِي عَمَلاً صَالِحَا
ياَ رَسُولَ اللهْ سَلاَمٌ عَلَيْكْ * يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَ الدَّرَجِ
عَطْفَةً يَّاجِيْرَةَ الْعَالَمِ * ( يَا أُهَيْلَ الْجُودِ وَالْكَرَمِ

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran …. (aku memulai menembangkan syi’ir)

Kelawan muji maring Pengeran …. (dengan memuji kepada Tuhan)
Kang paring rohmat lan kenikmatan …. (yang memberi rohmat dan kenikmatan)
Rino wengine tanpo pitungan 2X …. (siang dan malamnya tanpa terhitung)

Duh bolo konco priyo wanito …. (wahai para teman pria dan wanita)
Ojo mung ngaji syareat bloko …. (jangan hanya belajar syari’at saja)
Gur pinter ndongeng nulis lan moco … (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
Tembe mburine bakal sengsoro 2X …. (esok hari bakal sengsara)

Akeh kang apal Qur’an Haditse …. (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
Seneng ngafirke marang liyane …. (senang mengkafirkan kepada orang lain)
Kafire dewe dak digatekke …. (kafirnya sendiri tak dihiraukan)
Yen isih kotor ati akale 2X …. (jika masih kotor hati dan akalnya)

Gampang kabujuk nafsu angkoro …. (gampang terbujuk nafsu angkara)
Ing pepaese gebyare ndunyo …. (dalam hiasan gemerlapnya dunia)
Iri lan meri sugihe tonggo … (iri dan dengki kekayaan tetangga)
Mulo atine peteng lan nisto 2X … (maka hatinya gelap dan nista)

Ayo sedulur jo nglaleake …. (ayo saudara jangan melupakan)
Wajibe ngaji sak pranatane … (wajibnya mengkaji lengkap dengan aturannya)
Nggo ngandelake iman tauhide … (untuk mempertebal iman tauhidnya)
Baguse sangu mulyo matine 2X …. (bagusnya bekal mulia matinya)

Kang aran sholeh bagus atine …. (Yang disebut sholeh adalah bagus hatinya)
Kerono mapan seri ngelmune … (karena mapan lengkap ilmunya)
Laku thoriqot lan ma’rifate …. (menjalankan tarekat dan ma’rifatnya)
Ugo haqiqot manjing rasane 2 X … (juga hakikat meresap rasanya)

Al Qur’an qodim wahyu minulyo … (Al Qur’an qodim wahyu mulia)
Tanpo tinulis biso diwoco … (tanpa ditulis bisa dibaca)
Iku wejangan guru waskito … (itulah petuah guru mumpuni)
Den tancepake ing jero dodo 2X … (ditancapkan di dalam dada)



Kumantil ati lan pikiran … (menempel di hati dan pikiran)
Mrasuk ing badan kabeh jeroan …. (merasuk dalam badan dan seluruh hati)
Mu’jizat Rosul dadi pedoman …. (mukjizat Rosul(Al-Qur’an) jadi pedoman)
Minongko dalan manjinge iman 2 X … (sebagai sarana jalan masuknya iman)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci … (Kepada Alloh Yang Maha Suci)
Kudu rangkulan rino lan wengi ….. (harus mendekatkan diri siang dan malam)
Ditirakati diriyadohi … (diusahakan dengan sungguh-sungguh secara ihlas)
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X … (dzikir dan suluk jangan sampai lupa)

Uripe ayem rumongso aman … (hidupnya tentram merasa aman)
Dununge roso tondo yen iman … (mantabnya rasa tandanya beriman)
Sabar narimo najan pas-pasan … (sabar menerima meski hidupnya pas-pasan)
Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X … (semua itu adalah takdir dari Tuhan)

Kelawan konco dulur lan tonggo … (terhadap teman, saudara dan tetangga)
Kang podho rukun ojo dursilo … (yang rukunlah jangan bertengkar)
Iku sunahe Rosul kang mulyo … (itu sunnahnya Rosul yang mulia)
Nabi Muhammad panutan kito 2x …. (Nabi Muhammad tauladan kita)

Ayo nglakoni sakabehane … (ayo jalani semuanya)
Alloh kang bakal ngangkat drajate … (Allah yang akan mengangkat derajatnya)
Senajan asor toto dhohire … (Walaupun rendah tampilan dhohirnya)
Ananging mulyo maqom drajate 2X … (namun mulia maqam derajatnya di sisi Allah)

Lamun palastro ing pungkasane … (ketika ajal telah datang di akhir hayatnya)
Ora kesasar roh lan sukmane … (tidak tersesat roh dan sukmanya)
Den gadang Alloh swargo manggone … (dirindukan Allah surga tempatnya)
Utuh mayite ugo ulese 2X … (utuh jasadnya juga kain kafannya)

ياَ رَسُولَ اللهْ سَلاَمٌ عَلَيْكْ * يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَ الدَّرَجِ
عَطْفَةً يَّاجِيْرَةَ الْعَالَمِ * يَا أُهَيْلَ الْجُودِ وَالْكَرَمِ

laporan praktek pelapisan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakangan ini banyak Mahasiswa jurusan teknik mesin lulus hanya dengan membawa ijazah kelulusan saja dimana mereka kurang dalam menangkap teori dan praktek pada perkuliahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum jurusan teknik mesin bahkan tujuan yang ingin dicapai dalam perkuliahan tersebut hanyalah semata-mata untuk mendapatkan nilai dan lulus dengan Index Prestasi yang baik yang mungkin disebabkan sebelum masuk dunia perkuliahan, mereka merupakan siswa lulusan dari SMA atau MA sehingga belum adanya pengetahuan dan kemampuan dibidang permesinan.
Oleh Karena itu, adanya Mata Kuliah Korosi dan Teknik Pelapisan ini agar dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan melalui praktek pelapisan dengan nikel dan tembaga.
Dan agar lebih produktif dalam melaksanakan Mata Kuliah Korosi dan Teknik Pelapisan tersebut, maka dibuatlah semacam tugas jobsheet yang harus diselesaikan dalam waktu satu semester sehingga mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengikuti kegiatan praktek pelapisan tersebut sehingga kemampuan dan bakat pada mahasiswa tersebut dapat diolah dan berkembang dengan sendirinya melalui kegiatan praktek tersebut.
Seiring berjalannya dengan adanya praktek tersebut, maka mahasiswa akan mempunyai kemampuan yang telah dikembangkan dan akan siap terjun langsung ke industri maupun mengajar di SMK kelak lulus perkuliahan bahkan bias juga membuka peluang usaha dalam bidang pelapisan logam dengan nikel dan tembaga.

B. Tujuan
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakannya Korosi dan Teknik Pelapisan dalam perkuliahan yang dimana bertujuan agar:

1. Mahasiswa dapat mengetahui proses elektroplating (Pelapisan) benda kerja (plat baja) .
2. Mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dibangku perkuliahan .
3. Mahasiswa dapat melaksanakan proses elektroplating dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.
4. Mahasiswa mampu menentukan atau memilih bahan lapis yang sesuai dengan karakteristik bahan yang akan dilapisi untuk pemanfaatan tertentu.

C. Manfaat
Dengan adanya Mata Kuliah Korosi dan Teknik Pelapisin ini, maka akan tercipta suatu kemanfaatan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bakat dan kemampuan mahasiswa lebih berkembang dan akan berfikir lebih maju.
b. Rasa kebersamaan dan saling membantu antar sesama akan terwujud dengan adanya metode kerja kelompok.
c. Mahasiswa dibimbing secara langsung baik dari dosen maupun senior tentang permesinan.
d. Pengalaman mahasiswa dibidang permesinan akan bertambah dan pengalaman tersebut akan berkembang menjadi sebuah motivasi untuk belajar.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Definisi Korosi
Korosi adalah suatu reaksi redoks antara logam dengan berbagai zat yang ada di lingkungannya sehingga menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam kehidupan sehari-hari korosi kita kenal dengan sebutan perkaratan.
Salah bentuk korosi yang terjadi pada logam adalah korosi merata. Korosi merata adalah jenis korosi dimana pada korosi tipe ini laju korosi yang terjadi pada seluruh permukaan logam atau paduan yang terpapar atau terbuka ke lingkungan berlangsung dengan laju yang hampir sama. Hampir seluruh permukaan logam menampakkan terjadinya proses korosi.

2. Penyebab Terjadinya Korosi
Korosi merata terjadi karena poses anodik dan katodik yang berlangsung pada permukaan logam terdistribusi secara merata. Ini terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan sehingga kontak yang berlangsung mengakibatkan seluruh permukaan logam terkorosi. Korosi seperti ini umumnya dapat kita temukan pada baja di atmosfer dan pada logam atau paduan yang aktif terkorosi (potensial korosinya berada pada daerah kestabilan ionnya dalam diagram potensial-pH).
Kerusakan material yang diakibatkan oleh korosi merata umumnya dinyatakan dengan laju penetrasi yang ditunjukkan sebagai berikut :




Ketahanan Relatif Korosi mpy mm/yr mm/yr nm/h
Outstanding < 1 < 0.02 < 25 < 2
Excellent 1-5 0.02-0.1 25-100 2-10
Good 5-20 0.1-0.5 100-500 10-150
Fair 20-50 0.5-1 500-1000 50-150
Poor 50-200 1-5 1000-5000 150-500
Unexceptable 200+ 5+ 5000+ 500+

Secara teknik korosi merata tidak berbahaya karena laju korosinya dapat diketahui dan diukur dengan ketelitian yang tinggi. Kegagalan materi akibat serangan korosi ini dapat dihindari dengan pemeriksaan dan monitoring secara teratur

3. Mekanisme
Korosi pada logam terjadi karena adanya reaksi redoks antara logam dengan lingkungannya. Korosi merata berlangsung secara lambat dan korosi ini dipicu oleh korosi yang mula-mula terjadi pada sebagian permukaan logam sehingga dengan bertambahnya waktu akan menyebar ke seluruh permukaan logam. Korosi merata yang terjadi pada logam besi prosesnya bisa digambarkan sebagai berikut :
reaksi yang terjadi adalah :
Fe(s) Fe2+ + 2e (reaksi oksidasi )
O2 + 2H2O + 4 e 4 – OH (reaksi reduksi)
2Fe + O2 + 2H2O 2Fe(OH)2


4. Pengendalian Laju Korosi
Laju korosi dapat diturunkan dengan perlindungan melalui penambahan inhibitor pada larutan. Teknik-teknik perlindungan seperti proteksi katoda dan anoda, pelapisan, inhibitor, dan pemilihan material sering digunakan sebagai cara perlindungan korosi paling efektif.
Pengetahuan mengenai karakteristik korosi dan laju korosi pada logam dan paduan logam sebagaimana ditunjukkan dalam literatur atau yang diukur melalui teknik elektrokimia ataupun melalui pengurangan berat logam memungkinkan dilakukannya pemilihan material yang baik. Cara terbaik untuk menghindari terjadinya korosi merata adalah dengan melakukan penanganan langsung pada bagian logam yang terkorosi sebelum korosi ini menyebar ke semua permukaan logam.














5. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
i. Alat pembuat benda kerja (Alat-alat kerja bangku)
ii. Bak Electroplating
iii. Kawat tembaga
iv. Rectifier
v. Pengaduk Larutan

b. Bahan
i. Benda kerja yang telah di buat yaitu ring dengan diameter 10 mm
ii. Ampelas
iii. Air
iv. Larutan Asam (HCl)
v. Larutan Elektrolit ( Ni SO 4 )
vi. Larutan Elektrolit ( Cu SO4 )
vii. Alkali ( Larutan air dan sabun )
viii. Brightener

6. KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan larutan sebaik mungkin (berhati-hati) dalam melakukan elektroplating.
2. Memperhatikan voltage, ampere dan suhu pada saat proses berlangsung
3. Aduklah larutan elektrolit agar ion-ion dapat tersebar bebas.
4. Memperhatikan waktu pelapisan.
5. Memperhatikan jarak peletakan anoda dan katoda.

7. LANDASAN TEORI
Elektroplating adalah proses pengendapan ion-ion logam pada kathoda dengan cara elektrolisa
1. PROSES ELEKTROPLATING
Ionisasi elektrolit I :
Ni SO4 Ni2+ + SO2-
H2O H+ + OH-1

Ni2+ + 2e- Ni
H+ + e- H
H + H H2

Anoda : Ni  2e- Ni 2+
Ni2+ SO2- Ni SO4
4OH- + 4e- 2H2O + 2O2
Ionisasi elektrolit II
Cu SO4 Cu2+ + SO2-
H2O H+ + OH-1
Cu2+ + 2e- Cu
H+ + e- H
H + H H2
Anoda : Cu  2e- Cu 2+
Cu2+ SO2- Cu SO4
4OH- + 4e- 2H2O + 2O2

2. LARUTAN ELEKTROPLATING
Umumnya berupa larutan garam yang logamnya akan dilapiskan dan mudah larut. Aktivitas ion logam ditentukan oleh konsentrasi garam logamnya, derajat disosiasi dan konsentrasi unsur lain. Pengaturan PH dengan penambahan bahan penggabungan (buffer) dimaksudkan untuk mendapatkan sifat lapisan yang :
a. Kenampakan (Appearance)
b. Keuletan (Ductility)
c. Kekerasan (Hardness)
Larutan elektrolit harus bersifat ;
a. Covering Power
Adalah kemampuan elektrolit untuk mengendapkan logam pada kathoda.
b. Throwing Power
Adalah kemampuan elektrolit untuk menghasilkan lapisan dengan tebal yang sama.
c. Levelling
Adalah kemampuan elektrolit untuk menghasilkan lapisan yang lebih tebal pada lekukan.
3. PEMBERSIHAN BENDA KERJA
a. Secara mekanik dengan gerinda.
b. Dengan pelarut organic
c. Dengan larutan alkali, dengan cara :
1) Merendam benda kerja didalamnya
2) Elektrolisa, benda kerja sebagai anoda (anoda cleaning) dan katoda sebagai lempengan karbon.
d. Dengan asam (pickling) Hcl, H2SO4.

4. KONDISI OPERASI
Dalam operasi pelapisan, kondisi operasi penting untuk diperhatikan , karena kondisi tersebut akan menentukan berhasil atau tidaknya proses pelapisan serta mutu lapisan yang dihasilkan.
Kondisi pelapisan yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Rapat Arus ( Current Density)
Makin tinggi rapat arus, makin tinggi kecepatan pelapisan dan memperkecil ukuran benda kerja. Bila rapat arus terlalu tinggi maka lapisannya akan kasar dan nampak hitam.
b. Tegangan Arus (Voltage)
Digunakan umumnya 3 - 9 Volt. Untuk pelapisan nikel digunakan 6 - 9 Volt
c. Suhu Larutan
Kenaikan suhu larutan menyebabkan bertambahnya ukuran kristal.
Keuntungannya : - pengurangan garam logam
- mengurangi terserapnya H2
Kerugiannya : - viskositas larutan menurun
- lapisan menjadi kasar
d. PH larutan
Tujuan menentukkan derajat keasaman adalah untuk mengecek kemampuan larutan dalam menghasilkan larutan yang baik.
Larutan bersifat basa bila PHnya = 11 - 14 dan bersifat asam bila PHnya = 4,5 - 5,6.

5. PERALATAN
a. Rectifier
Adalah sumber arus searah DC dan penurun tegangan
b. Bak larutan
Syarat : - bahan lebih tahan korosi
- tahan suhu tinggi
- tidak mencemarkan larutan

6. PROSES PELAPISAN DENGAN TEMBAGA
Tujuan : - bahan lebih tahan korosi dan lebih menarik.
Aliran proses:





PROSES PELAPISAN DENGAN NIKEL
Tujuan : - bahan lebih tahan korosi dan lebih menarik.
Aliran proses:






7. PROSES PELAPISAN DENGAN TEMBAGA - NIKEL
Tujuan : - bahan lebih tahan korosi
- penampilan lebih menarik (dekoratif)
Benda kerja yang akan dilapisi nikel biasanya dilapisi dulu dengan tembaga agar pengikatan Ni lebih kuat.

Aliran proses :






Larutan Elektrolit yang digunakan ber PH rendah dengan komposisi :
Ni SO4 = 330 gr/lt
Ni Cl4 = 45 gr/lt
H3 BO = 30 gr/lt
Brightener = 2 ml
Dengan kondisi operasional :
Suhu 600
Rapat arus 2 A/in2
PH 1,5 – 4,5

8. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pelapisan (seting alat, bahan dan tempat)
2. Pre – Treatment atau Pembersihan Awal.
a. Degreasing
Membersihkan kotoran (lemak, debu, dan lain-lain)
 Mencelupkan benda kerja kedalam air sabun (alkali)
 Mencelupkan benda kerja kedalam air
b. Pickling
Membersihkan korosi yang ada pada benda kerja.
 Mencelupkan benda kerja kedalam larutan asam Hcl
 Mencelupkan benda kerja kedalam kedalam air (sambil digosok-gosok).
c. Mengeringkan benda kerja dengan udara bebas
3. Treatment atau Pelapisan I ( Cu – Ni)
a. Menghubungkan benda kerja dengan kutub negatif / katoda rectifier.
b. Menghubungkan logam anoda (Cu) dengan kutub positif / anoda pada rectifier.
c. Mencelupkan kedua elektroda kedalam larutan elektrolit CuSO4 dalam bak Electroplating.
Jarak antara anoda dan katoda tidak boleh terlalu dekat gunakan jarak 10 – 15 cm
d. Menghidupkan rectifier dengan memperhatikan voltage, arus, waktu, suhu serta kekentalan larutan elektrolit.










Keterangan gambar , peralatan terdiri dari :
• Rectifier
• Batang tembaga pada katoda yang dihubungkan dengan kutub negatif rectifier.
• Batang tembaga pada anoda yang dihubungkan dengan kutub positif rectifier
• logam anoda Cu
• Benda kerja
• Larutan elektrolit CuSO4
• Bak electroplating
e. Setelah sekitar 3 - 4 detik (sesuai ketebalan yang diinginkan ) benda kerja diangkat dari bak electroplating dan dicelupkan kedalam air.
4. Treatment atau Pelapisan II
a. Menghubungkan benda kerja dengan kutub negatif / kathoda rectifier.
b. Menghubungkan logam anoda (Ni) dengan kutub positif / anoda pada rectifier.
c. Mencelupkan kedua elektroda kedalam larutan elektrolit NiSO4 dalam bak electroplating.
d. Jarak antara anoda dan katoda tidak boleh terlalu dekat gunakan jarak 10 – 15 cm.
e. Menghidupkan rectifier dengan memperhatikan voltage, arus, waktu, suhu serta kekentalan larutan elektrolit.










Keterangan gambar , peralatan terdiri dari :
• Rectifier
• Batang tembaga pada katoda yang dihubungkan dengan kutub negatif rectifier.
• Batang tembaga pada anoda yang dihubungkan dengan kutub kutub positif rectifier
• logam anoda Ni
• Benda kerja
• Larutan elektrolit NiSO4
• Bak electroplating
f. Setelah sekitar 10 – 15 menit benda kerja diangkat dari bak electroplating dan dicelupkan kedalam air.
5. Post Treatment / Pengerjaan Akhir
 Mencelupkan benda kerja kedalam larutan Brightiner agar benda kerja lebih baik penampilannya.
 Mencelupkan benda kerja kedalam air.
 Mengeringkan benda kerja di udara bebas.

9. HASIL PELAPISAN DAN KESIMPULAN
Dari pelapisan yang telah dilakukan terhadap benda kerja dengan bahan pelapis tembaga, nikel dan tembaga – nikel dapat disimpulkan bahwa pelapisan yang telah dilakukan sebagian besar sudah baik dan berhasil, namun ada yang kurang baik sedikit, biasanya hal itu terjadi disebabkan karena antara lain :
a. Arus dari rectifier terlalu besar dan tidak stabil akibatnya benda kerja gosong/terbakar sebelum waktu yang telah ditentukan selesai.
b. Banyaknya benda kerja yang dilapisi secara bersama dan waktu memulai dan mengakhirinya tidak taratur.
c. Bentuk benda kerja yang kurang baik (Bentuk timbul dan bagian tepi lancip/ bersudut) sehingga menyebabkan pelapisan terhambat dan hasilnya kurang maksimal (bagian tepi yang lancip/ bersudut dan tidak rata gosong/ terbakar).
d. Pelapisan nikel seharusnya didahului dengan tembaga sehingga ketebalan bisa maksimal dan pada praktek yang dilakukan hal ini tidak ada sehingga lapisan yang terbentuk tipis dan korosi cenderung muncul kembali sehingga benda kerja tampak kekuning-kuningan (kesalahan prosedur).
e. Kurang murninya larutan elektrolit yang di gunakan (bercampur dengan bahan-bahan lain, kotoran dan sebagainya).
f. Benda kerja yang pengerjaan mekaniknya kurang baik seperti kebersihan, kehalusan dan kerataan benda kerja kurang diperhatikan sehingga saat pencelupan hasilnya kurang baik.